Minggu, 29 September 2013

HUBUNGAN KONSUMSI TABLET FE DAN PEMERIKSAAN HEMOGLOBIN TERHADAP PERDARAHAN PERSALINAN

Oleh:
Detty Afriyanti. S
STIKes Fort De Kock Bukittinggi

ABSTRAK

Ibu hamil memiliki resiko yang lebih tinggi untuk mengalami anemia defisiensi zat besi. Sangat erat kaitannya konsumsi tablet fe dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil,kadar hemoglobin < 11 gr% menyebabkan anemia.Anemia pada kehamilan dapat menyebabkan perdarahan persalinan akibat kelemahan otot-otot rahim.

Tujuan penelitian ini adalah mencari hubungan konsumsi tablet fe dan pemeriksaan hemoglobin terhadap perdarahan persalinan. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional analitik dengan pendekatan crossectional.

Populasi dan sampel dari penelitian ini adalah ibu postpartum pada bulan Juli dengan jumlah 30 orang. Alat pengumpulan data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah observasi dengan teknik checklist. Analisis data menggunakan uji chi-square.

Hasil penelitian didapatkan responden yang mengkonsumsi tablet fe sebanyak 26 orang (86.7%) Responden yang memeriksakan hemoglobin sebanyak 21 orang (70%). Responden yang tidak mengalami perdarahan sebanyak 26 orang (86.7%). Adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi tablet Fe terhadap perdarahan persalinan.Tidak adanya hubungan yang bermakna antara pemeriksaan hemoglobin terhadap perdarahan persalinan

Disarankan kepada profesi bidan dapat mencegah perdarahan pada ibu bersalin dengan mengadakan penyuluhan tentang pentingnya konsumsi tablet fe dan pemeriksaan hemoglobin dan menyarankan ibu hamil untuk ANC secara teratur. Sehingga komplikasi perdarahan dalam persalinan dapat diminimalkan.

Kata kunci : konsumsi tablet fe,pemeriksaan hemogobin dan perdarahan persalinan

Daftar pustaka : 22 (2001 – 2010)

PENDAHULUAN

Dalam rangka mencapai Indonesia Sehat 2010 - 2015, dilakukanpembangunan di bidang kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajad kesehatan bangsa. Untuk itu pemerintahan memiliki komitmen mencapai target tersebut dengan tindakan preventif yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan saat hamil sampai nifasnya kelak.(Depkes RI,2009).

Penyebab dari tingginya AKI di dunia dan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 2,yaitu penyebab langsung dan penyebab tidak langsung. Penyebab langsung meliputi: perdarahan (42 %), eklamsi (13%), abortus (11%), infeksi (10%), partus lama (9%) dan penyebab lain (15%). Sedangkan penyebab tidak langsung diantaranya: faktor pendidikan rendah, social ekonomi rendah, system pelayanan kesehatan yang kurang memadai dan lain-lain. (Manuaba. 2007:57). Sedangkan untuk provinsi Sumatera Barat dan Bukittinggi, AKI disebabkan oleh preeklamsi, HPP dan kelainan jantung.

Pendarahan menduduki peringkat pertama dengan menyumbang 45 persen kejadian untuk meningkatkan AKI di Indonesia. Penyebab pendarahan disebabkan perlengketan ari-ari, robekan rahim atau otot-otot rahim yang mengendur akibat sering bersalin.Hal ini bisa diantisipasi dengan sering periksa ada tidaknya risiko pendarahan itu. Selain rajin memeriksakan kehamilan, penting juga memeriksakan hemoglobin. Terutama bulan keenam dan ketujuh kehamilan. Pemeriksaan Hb penting untuk menghindari kemungkinan anemia. Hal ini disebabkan ibu yang anemia berisiko otot-otot rahim melemah dan tidak segera menutup kembali pasca melahirkan. Risikonya sama, pendarahan. (http://id.shvoong.com).

Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu-ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75%, serta semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berlangsung di negara yang sedang berkembang daripada negara yang sudah maju. 36% (atau sekitar 1400 juta orang) dari perkiraan populasi 3800 juta orang di negara yang sedang berkembang menderita anemia jenis ini, sedangkan prevalensi di negara maju hanya sekitar 8% (atau kira-kira 100 juta orang) dari perkiraan populasi 1200 juta orang. Di Indonesia prevalensi anemia pada kehamilan masih tinggi yaitu sekitar 40,1% (SKRT 2007). Lautan J dkk (2001) melaporkan dari 31 orang wanita hamil pada trimester II didapati 23 (74%) menderita anemia, dan 13 (42%) menderita kekurangan besi.

Banyak wanita Indonesia tidak memperdulikan ataupun kurang memahami aspek kekurangan zat besi terhadap tingkat kecerdasan. (http://www.depkes.com.2005). Kepatuhan mengkonsumsi tablet Fe diukur ketepatan jumlah tablet yang konsumsi, ketepatan cara mengkonsumsi tablet fe, frekuensi tabler per hari. Pemberian tablet fe merupakan salah satu upaya penting dalam mencegah dan menanggulangi anemia khususnya zat besi. (http.bppsdmk.depkes.co.id. 2006).

Sangat erat kaitannya konsumsi tablet fe dengan kadar hemoglobin pada ibu hamil. Ibu hamil banyak mengalami anemia defesiensi zat besi karena kepatuhan mengkonsumsi yang tidak baik ataupun cara mengkonsumsi yang salah yang menyebabkan kurangnya penyerapan zat besi pada tubuh ibu tersebut.(Yenni,2007)

Pada saat hamil anemia dapat menyebabkan perdarahan sebelum ataupun sesudah persalinan, meningkatkan resiko melahirkan Bayi dengan Berat Bayi Lahir Rendah bahkan bayinya berat dan dapat menyebabkan kematian ibu.

Diperkirakan ada 14 juta kasus perdarahan dalam kehamilan setiap tahunnya yang mana penyebab tertingginya yaitu anemia paling sedikit 128.000 perempuan mengalami perdarahan sampai meninggal. Sebagian besar kematian tersebut terjadi dalam waktu empat jam setelah melahirkan dan merupakan akibat dari masalah yang timbul selama persalinan kala tiga. PPP didefinisikan sebagai kehilangan darah sebanyak lebih dari 500 ml setelah kelahiran dan PPP berat didefinisikan sebagai kehilangan darah sebanyak dari 1.000 ml (Yenni. 2007).

Wanita yang kadar hemoglobinnya yang rendah (dibawah 10 gr) akan dengan cepat terganggunya kondisinya bila terjadi kehilangan darah meskipun hanya sedikit. Anemia dihubungkan dengan kelemahan yang dapat dianggap sebagai penyebab langsung dari atonia uteri dan mengakibatkan perdarahan. Perdarahan persalinan mengakibatkan hilangnya darah sebanyak 500 ml atau lebih, dan jika hal ini terus dibiarkan tanpa adanya penanganan yang akurat akan mengakibatkan turunnya kadar hemoglobin di bawah nilai normal. (Sumarah,2010)

Untuk itu menurunkan AKI merupakan prioritas pembangunan kesehatan yang mengacu pada Indonesia Sehat 2015 ( SDKI. 2006 periode Agustus 2007 ). Yang dilakukan dengan cara member pengetahuan kepada semua lapisan masyarakat untuk memahami “Tiga Terlambat” atau “4 Terlalu. Seperti program yang telah dicanangkan Making Pregnancy Safer (MPS) yang terfokus pada pendekatan perencanaan sistematis dan terpadu dalam intervensi klinis dan system kesehatan. Asuhan kebidanan merupakan salah satu cara agar dapat memberikan pekayanan kebidanan yang bermutu dan mencakup kebutuhan klien secara biopsikososial, cultural dan spiritual dengan cara menjalankan sesuai dengan asuhan standar minimal 9T dan 1 D salah satunya pemberian tablet Fe yang apabila diabaikan akan mengakibatkan anemia yang bisa menyebabkan resiko terjadinya perdarahan persalinan ataupun postpartum.

METODE PENELITIAN

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasional analitik dengan pendekatan cross sectional yaitu peneliti melakukan pengukuran terhadap variabel bebas dan variabel terikat yang pengumpulan datanya dilakukan pada satu periode tertentu dan pengamatan hanya dilakukan satu kali selama penelitian (Notoatmojo. 2005).

Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu melahirkan yang menjadi pasien bulan Juli sebanyak 30 orang.Sampel dalam penelitian ini adalah kelompok subyek penelitian yang melahirkan. Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah ibu bersalin yang melahirkan pada tanggal 16-23 Juli, sedangkan kriteria eksklusiadalah ibu yang melahirkan bulan dibulan Juli.

Teknik pengumpulan data yang dipakai adalah data sekunder yaitu data dari dokumentasi pasien yang telah melahirkan Data yang diperoleh atau dikumpulkan melalui dokumentasi pasien yang telah melahirkan pada tanggal 16-23 Juli 2011 Pengolahan Datapada penelitian ini akan dianalisa melalui langkah-langkah berikut:

a. Pemeriksaan data (editing) yaitu memeriksa data yang telah dikumpulkan untuk mengecek kelengkapan dan kebenaran data.
b. Pemberian kode (coding) untuk mempermudah pengolahan dimana semua variabel diberikan kode terutama data klasifikasi.
c. Menyusun data (tabulating) merupakan pengorganisasian data sedemkian rupa agar dengan mudah dapat dijumlahkan, disusun dan ditata untuk disajikan dan dianalisis
d. Pembersihan (cleaning). Dilakukan apabila terdapat data ekstrim yang mengganggu proses pengolahan data, sehingga data benar-benar bebas dari kesalahan. (Azis Alimun Hidayat. 2009).

Analisis univariat dimaksudkan untuk mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel bebas. Langkah-langkah analisis univariat sebagai berikut:
Mendeskripsikan karakteristik dari masing-masing variabel bebas ke dalam distribusi frekuensi dan persentase masing-masing variabel dari semua jawaban responden dalm bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase dengan rumus sebagai berikut: (Budiarto Eko. 2004)

a. Konsumsi Tablet Fe

              
Keterangan:
p= Presentasi
x= Jumlah nilai jawaban yang benar ( jumlah skor)
y= Jumlah item pertanyaan
 
Kategori dalam melakukan penelitian tentang konsumsi tablet fe:
Ya : Baik
Tidak : Tidak Baik

b. Pemeriksaan Hemoglobin

             
Keterangan:
p= Presentasi
x= Jumlah nilai jawaban yang benar ( jumlah skor)
y= Jumlah item pertanyaan

Kategori dalam melakukan penelitian tentang memeriksakan hemoglobin:
Ya : Baik
Tidak : Tidak Baik

c. Perdarahan Persalinan

            
Keterangan:
p= Presentasi
x= Jumlah nilai jawaban yang benar ( jumlah skor)
y= Jumlah item pertanyaan

Kategori dalam melakukan penelitian tentang perdarahan :
Ya : Perdarahan
Tidak : Tidak perdarahan

Analisis Bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel yang diduga berkolerasi atau berhubungan, ( Notoadmojo. 2007 ). Pada penelitian ini, hubungan antar variabel dianalisis dengan menggunakan uji Chi Korelasi. Uji Chi Square adalah suatu uji statistic untuk mengetahui hubungan variabel independen dengan variable dependent. Prinsip melakukan Chi Square adalah untuk mengetahui perbedaan antara nilai pengamatan dan observasi (O) dengan harapan (expectastica).

Dimana hasil yang didapat nanti sebagai berikut:
1. hitung ≥ maka Ho ditolak Ha diterima
Kesimpulannya ada hubungan bermakna antara variable independent denganvariable dependent
2. hitung ≤ maka Ho diterima dan Ha ditolak
Kesimpulannya tidak ada hubungan bermakna.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian tentang konumsi tablet Fe Ibu Hamil adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Distribusi Frekuensi Konsumsi Tablet Fe Ibu Hamil

Konsumsi Tablet Fe                       Frekuensi                       Persentase (%)
Ya                                                 26                                   86,7
Tidak                                             4                                    13,3               
Jumlah                                          30                                  100,0

Tabel 1 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 26 responden (86,7 %).

Tabel 2. Distribusi Frekuensi Pemeriksaan Hemoglobin Ibu Hamil

Pemeriksaan Hemoglobin                    Frekuensi                    Persentase (%)
Ya                                                       21                                 70,0
Tidak                                                   9                                  30,0               
Jumlah                                               30                                100,0

Tabel 2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 21 responden (70,0%) memeriksakan hemoglobin.

Tabel 3. Distribusi Frekuensi Perdarahan Ibu Bersalin

Perdarahan                   Frekuensi                 Persentase (%)
Ya                                 4                               13,3
Tidak                            26                              86,7              
Jumlah                         30                             100,0

Tabel 3 menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu 26 responden (86,7%) tidak terjadi perdarahan.

Analisis Bivariat

Tabel 4. Distribusi Frekuensi konsumsi tablet Fe terhadap perdarahan

Konsumsi Tablet Fe                     Perdarahan Persalinan                    X 2 ( Chi-square )
                                                Ya     %                Tidak     %
Ya                                            2       7.6              24         92.3           4.12
Tidak                                        2       50               2           50            5.37
Total                                         4      13.3             26         86.6           9.49

Tabel 4 menunjukkan bahwa dari 26 responden yang mengkonsumsi tablet Fe tidak mengalami perdarahan persalinan sebanyak 92.3%.

Dari hasil uji statistic dengan α 0.05 dengan menggunakan uji Chi-Square didapat bahwa:

X2 dk=1 α 0.05 = 3.841 ( dari table X2 )

Jika X2 hitung > daripada X2 table artinya ada hubungan. Jadi terdapat hubungan antara konsumsi tablet fe terhadap perdarahan persalinan.

Tabel 5. Distribusi Frekuensi pemeriksaan hemoglobin terhadap perdarahan persalinan

Pemeriksaan Hemoglobin                   Perdarahan Persalinan            ( Chi-square )
                                                      Ya       %            Tidak     %
Ya                                                   2        9.5           19        90.5      1
Tidak                                              2        22.2          7         77.7      0.22
Total                                               4        13.3          26       86.6      1.22

Tabel 5 menunjukkan bahwa dari 19 responden yang yang memeriksaan hemoglobin tidak mengalami perdarahan persalinan sebanyak 90.5%.

Dari hasil uji statistic dengan α 0.05 dengan menggunakan uji Chi-Square didapat bahwa:
X2 dk=1 α 0.05 = 3.841 ( dari table X2 ).

Jika X2 hitung < daripada X2 table artinya tidak ada hubungan. Jadi tidak terdapat hubungan antara pemeriksaan hemoglobin terhadap perdarahan persalinan.

PEMBAHASAN

Hasil penelitian konsumsi tablet Fe berdasarkan tabel 1 didapatkan sebagian besar ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe yaitusebesar 86,7%. Hal ini disebabkan karena ibu hamil percaya akan dampak yang terjadi jika tidak mengkonsumsi tablet fe yaitu akan lebih cepat lelah dan ketika bersalin akan mengalami perdarahan. Semua pengetahuan ini mereka dapat dari penyuluhan petugas kesehatan. Penelitian ini sesuai dengan teori Almatsier, S. 2007 bahwa konsumsi tablet fe adalah tingkah laku manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makanan yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pemilihan makanan dan juga didukung oleh teori Sarwono,2005 bahwa faktor-faktor yang bisa mempengaruhi ibu hamil mengkonsumsi tablet Fe adalah pengetahuan, pengalaman, keyakinan, fasilitas, dan sosial budaya yang tidak mendukung.

Hasil penelitian sejenis juga dilakukan oleh Siamintarsih, mahasiswa Universitas Diponogoro, Tahun 2000 dengan judul ”Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Tablet Fe Ibu Hamil (Studi di Puskesmas Kendal II Kabupaten Kendal)” diperoleh dari 66 responden yang mengkonsumsi tablet fe lengkap sebanyak 90 tablet selama hamil 54 responden (82%) sebanyak 90, hal ini dipengaruhi oleh pendidikan dan pengetahuan responden. perdarahan. Dan penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang dilakuka oleh Amelia Ghea Mawesty, mahasiswa Akbid Nusantara Palembang pada tahun 2009 dengan judul Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Perdarahan persalinan di RSUP Mohammad Husein Palembang diperoleh hasil ibu hamil yang mengkonsumsi tablet fe selama hamil 90 tablet sebanyak 63 responden dari 78 responden (80.7%), hal ini dipengaruhi oleh pengetahuan ibu yang didapat melalui penyuluhan dari petugas kesehatan.

Pemeriksaan Hemoglobin

Ibu hamil yang memeriksakan hemoglobin berdasarkan tabel 2 didapat hasil bahwa sebagian besar ibu hamil (70%). Hal ini disebabkan karena kekhawatiran akan terjadinya perdarahan persalinan akibat anemia, anemia didapat dengan cara melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin. Penelitian ini sesuai dengan teori Khoifin ,2001 salah satu indikator penilaian anemia adalah kadar hemoglobin. Menurut WHO ibu hamil dikatakan anemia jika kadar hb < 11 gr %. Faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya kadar hemoglobin dalam tubuh antara lain: konsumsi makanan kurang, adanya penyakit kronis, tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan dan tingkat ekonomi yang rendah.

Hasil penelitian sejenis juga dilakukan oleh Riska Indriati, mahasiswa Akbid Adilla Lampung ,pada tahun 2006 dengan judul ” Gambaran kadar hemoglobin ibu hamil di desa Adirejo Kecamatan Pekalongan” diperoleh hasil 53.5% ibu hamil tidak melakukan pemeriksaan hemoglobin ini disebabkan pendidikan yang rendah, 60 % berpendidikan SD, hal ini memicu kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang pemeriksaan hemoglobin. Dan juga penelitian ini didukung oleh penelitian sejenis yang dilakukan oleh Nur Kholid Majid pada tahun 2007, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Klaten Utara diperoleh hasil ibu hamil yang memeriksakan kadar hb sebanyak 67.7%, hal ini disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat pemeriksaan hb yang dipengaruhi faktor sosial budaya yang tidak mendukung.

Peran petugas kesehatan dalam pencegahan dan penanggulangan perdarahan sangat signifikan, dengan adanya petugas kesehatan khususnya bidan diharapkan masyarakat, khususnya ibu hamil akan mudah dalam mengakses informasi yang berhubungan dengan kehamilannya terutama masalah pentingnya memeriksakan kadar hemoglobin dalam kehamilan. Diharapkan dengan adanya informasi yang jelas dan lengkap tentang perdarahan maka ibu hamil akan mengkonsumsi tablet Fe dan memeriksakan hemoglobinnya dan perdarahan dalam kehamilan dapat dicegah lebih dini.

Perdarahan Persalinan

Hasil penelitian perdarahan persalinan berdasarkan tabel 3 didapatkan sebagian besar ibu bersalin tidak mengalami perdarahan persalinan (86,7%). Hal ini disebabkan karena pengetahuan ibu bersalin tentang pentingnya konsumsi tablet fe ketika hamil untuk mencegah anemia dan perdarahan persalinan yang dipengaruhi oleh factor pendidikan hampir separoh responden SLTA. Penelitian ini sesuai dengan teori Notoadmojo ,2005 pengetahuan dapat dipengaruhi oleh pendidikan, ekonomi, social budaya, dan politik. Pengetahuan bisa juga dipengaruhi oleh karakteristik yang meliputi jenis kelamin, umur, pendidikan dan social budaya serta didukung oleh teori Sarwono ,2005 anemia dihubungkan dengan kelemahan otot-otot rahim yang dapat dianggap sebagai penyebab langsung dari atonia uteri dan mengakibatkan perdarahan.

Hasil penelitian sejenis juga dilakukan oleh Ai Komala, mahasiswa STIKes Jendral Ahmad Yani , Tahun 2008 dengan judul ”Faktor-faktor Penyebab Perdarahan Persalinan di Ruang Kebidanan RSU Cibabat Cimahi” diperoleh hasil 25% ibu bersalin mengalami perdarahan hal ini disebabkan karena kelemahan otot rahim berkontraksi. Dan penelitian ini juga didukung oleh penelitian yang sejenis oleh Amelia Ghea Mawesty, mahasiswa Akbid Nusantara Palembang pada tahun 2009 dengan judul ”Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Perdarahan persalinan di RSUP Mohammad Husein Palembang” diperoleh hasil 34% responden mengalami perdarahan saat bersalin, hal ini disebabkan karena kurang patuhnya ibu hamil mengkonsumsi tablet fe sehingga menyebabkan ibu hamil anemia dan saat melahirkan terjadilah perdarahan persalinan.

Hubungan Konsumsi Tablet Fe Terhadap Perdarahan Persalinan

Hasil penelitian dalam tabel 4 menunjukkan bahwa ibu yang mengkonsumsi tablet fe sebanyak 26 responden 2 orang (7.6%) yang mengalami perdarahan dan 24 orang (92.3%) yang tidak mengalami perdarahan.
Dari hasil uji statistic dengan α 0.05 dengan menggunakan uji Chi-Square didapat bahwa: X2 dk=1 α 0.05 = 3.841 ( dari table X2 ). Jika X2 hitung > daripada table artinya ada hubungan.
Pada penelitian ini X2 hitung 9.49 > daripada X2 tabel 3.481, jadi terdapat hubungan antara konsumsi tablet fe terhadap perdarahan persalinan.

Dari hasil penelitian didukung oleh teori yang dikemukan oleh Sarwono,2005 yang menyebutkan bahwa wanita yang kurang mengkonsumsi tablet fe akan menyebabkan dia mengalami anemia defesiensi zat besi, anemia dalam persalinan akan menyebabkan kelemahan otot rahim yang merupakan tanda atonia uteri yang berakibat akhirnya adalah perdarahan.

Hasil penelitian sejenis juga dilakukan oleh Amelia Ghea Mawesty, mahasiswa Akbid Nusantara Palembang pada tahun 2009 dengan judul Hubungan Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Perdarahan persalinan di RSUP Mohammad Husein Palembang diperoleh hasil terdapat hubungan kepatuhan konsumsi tablet fe dengan perdarahan persalinan.

Hubungan Pemeriksaan Hemoglobin Terhadap Perdarahan Persalinan

Hasil penelitian dalam tabel 5 menunjukkan bahwa ibu yang memeriksakan hemoglobin sebanyak 21 responden, 2 orang (9.5%) yang mengalami perdarahan dan 19 orang (90.5%) yang tidak mengalami perdarahan.

Dari hasil uji statistic dengan α 0.05 dengan menggunakan uji Chi-Square didapat bahwa: X2 dk=1 α 0.05 = 3.841 ( dari table X2 ). Jika X2 hitung < daripada table X2 artinya tidak ada hubungan.

Pada penelitian ini X2 hitung 1.22 < daripada X2 tabel 3.481, jadi tidak terdapat hubungan antara pemeriksaan hemoglobin terhadap perdarahan persalinan. Dari hasil penelitian didukung oleh teori yang dikemukan oleh Khoifin, 2001 faktor-faktor yang menyebabkan kurangnya kadar hemoglobin dalam tubuh antara lain: konsumsi makanan kurang, adanya penyakit kronis, tingkat pendidikan akan mempengaruhi pengetahuan dan tingkat ekonomi yang rendah.

Hasil penelitian sejenis juga dilakukan oleh Nur Kholid Majid pada tahun 2007, mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta dengan judul Hubungan antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Klaten Utara diperoleh hasil tidak ada hubungan bermakna antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kadar hemoglobin.

KESIMPULAN

1.  Responden yang mengkonsumsi tablet Fe sebanyak 26 orang (86,7%).
2.  Responden memeriksakan hemoglobin sebanyak 21 orang (70,0%)
3.  Responden yang tidak mengalami perdarahan persalinan sebanyak 26 orang (86,7%)
4. Adanya hubungan yang bermakna antara konsumsi tablet Fe terhadap perdarahan persalinan ( 9.49>3.841).
5. Tidak ada hubungan yang bermakna antara pemerksaan hemoglobin terhadapa perdarahan persalinan (1.22>3.841)

SARAN

1. Bagi BPS

Hendaknya pelayanan kesehatan dapat mencegah perdarahan pada ibu hamil dengan mengadakan penyuluhan, tentang pentingnya konsumsi tablet fe dan pemeriksaan hemoglobin dan menyarankan ibu hamil untuk ANC secara teratur. Sehingga komplikasi perdarahan dalam persalinan dapat diminimalkan.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu adanya penelitian lebih dalam lagi tentang karakteristik ibu hamil dan diharapkan dapat menambah wawasan mengenai dampak yang terjadi jika ibu hamil tidak mengkonsumsi tablet Fe dan memeriksakan hemoglobinnya.

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier, S. 2007. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta : Pustaka Utama.

Arikunto, S. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.

B, Arisman. 2006. Buku Ajar Ilmu Gizi. Jakarta : EGC.

Budiarto.2002. Biostatistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta : ECG.

Dharma dkk. 2006. Penilaian Hasil Pemeriksaan Hematologi Rutin. Jakarta : Bagian

Irianti. 2008. Perbedaan Kadar Hemoglobin Siswi SMA Pedesaan Dan Perkotaan Di Kabupaten Klaten. http://etd.eprints.ums.ac.id/2786/1/ J500040015.pdf (15 Maret 2010).

Yenni. 2007. Anemia Defisiensi Vitamin A. www.gizi.net/lain/gklinis/Abstrak-yenni.pdf. (3 April 2010).
Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
2009. Program Penanggulangan Anemia Gizi Pada Wanita Usia Subur (WUS). Depkes RI.

Notoatmodjo.2005.Metodologi Penelitian Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta : Rineka Cipta

Wahyuni, S. 2008. Hubungan Antara Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Gizi Dengan Status Gizi Ibu Hamil Di Puskesmas Nusukan Surakarta. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. KTI.

Ernawati. 2009. Efek Suplementasi Fe, Asam Folat Dan Vitamin B 12 Terhadap Peningkatan Kadar Hemoglobin (Hb) Pada Pekerja Wanita (Di Kabupaten Sukoharjo). http://eprints.undip.ac.id/5275/.pdf. (15 Maret 2010).

Prawirohardjo, sarwono.2005. Ilmu Kandungan. Jakarta: YBP-SP

Bidan Prada : Jurnal Ilmiah Kebidanan, Vol.3 No.1 Edisi Juni 2012 15

Hidayat, Azis. 2009. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika

Sumarah,dll. 2009. Perawatan Ibu Bersalin. Yogyakarta:Fitramaya

Mufdlilah,2009. ANC Fokus. Yogyakarta: Huha Medika

Khoifin,2001.Standar Pelayanan Gizi Wanita Subur ( WUS ) Anemia Gizi Bagi Petugas. Sub Din Kesga Dinas Kesehatan Jawa Tengah

Mawesty,Ghea. 2009. Hubungan Kepatuahan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Fe dengan Perdarahan Persalinan Di RSUP Mohammad Husein Palembang.Akbid Nussantara.KTI

Majid,Kholid 2007. Hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kadar hemoglobin ibu hamil di Puskesmas Klaten Utara. Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. KTI.

Siamintarsih, 2000 ”Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Konsumsi Tablet Fe Ibu Hamil (Studi di Puskesmas Kendal II Kabupaten Kendal)”.Universitas Diponogoro.SKRIPSI

Indriati,Riska 2006 ”Gambaran kadar hemoglobin ibu hamil di desa Adirejo Kecamatan Pekalongan”. Akbid Adilla Lampung.KTI

Komala,Ai 2008 ” Faktor-faktor Penyebab Perdarahan Persalinan di Ruang Kebidanan RSU Cibabat Cimahi ”.STIKes Jendral Ahmad Yani.KTI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar